Jpnn24

Website Berita Online Paling Update

Daerah

Festival Sekaten Perayaan Budaya Di Jogja Punya Makna Religius

Festival Sekaten
Festival Sekaten Perayaan Budaya Di Jogja Punya Makna Religius

Festival Sekaten Merupakan salah satu perayaan budaya Jawa yang sangat penting dan meriah Yang Sering Di Adakan. Acara ini di adakan setiap tahun di Yogyakarta dan Surakarta (Solo) untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Acara ini memiliki makna religius dan kultural yang dalam, sementara juga menjadi ajang perayaan yang meriah bagi masyarakat setempat.

Festival Sekaten memiliki akar sejarah yang panjang, di mulai sejak abad ke-18 pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I di Keraton Yogyakarta. Awalnya, festival ini merupakan acara untuk memperingati hari lahir Islam dengan mengadakan pasar dan berbagai atraksi hiburan. Namun, seiring berjalannya waktu, festival ini menjadi lebih terkait dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Festival Sekaten berlangsung selama satu pekan penuh, di mulai dari malam Selasa Kliwon hingga malam Selasa Kliwon berikutnya, sesuai dengan kalender Jawa. Selama festival ini, terdapat pasar malam yang menjual berbagai barang dagangan mulai dari makanan dan minuman khas hingga mainan tradisional. Namun, yang paling menarik perhatian adalah pasar yang menjual berbagai macam gunungan, seperti gunungan buah dan gunungan beras. Kemudian akan di bagikan kepada masyarakat pada malam terakhir festival.

Selain pasar malam, Sekaten juga di warnai dengan berbagai ritual dan tradisi. Salah satu yang paling terkenal adalah prosesi pengambilan air suci dari Sumur Gemuling yang di anggap sebagai air keramat yang memiliki kekuatan mistis. Air suci ini kemudian di arak dalam sebuah pawai yang diiringi dengan musik gamelan dan diantar ke Masjid Agung Keraton Yogyakarta untuk disimpan hingga malam terakhir festival.

Salah satu highlight dari Festival Sekaten adalah pertunjukan wayang kulit yang di lakukan di alun-alun keraton. Pertunjukan ini di pentaskan oleh dalang-dalang terkenal dan seringkali menampilkan cerita-cerita yang berkaitan dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Pertunjukan ini sangat di nantikan oleh masyarakat setempat dan menjadi salah satu wujud kecintaan mereka terhadap warisan budaya Jawa.

Perayaan Festival Sekaten

Perayaan Festival Sekaten adalah salah satu momen yang paling dinanti-nantikan oleh masyarakat Yogyakarta dan Surakarta setiap tahunnya. Festival ini bukan hanya sekadar peringatan, namun juga menjadi wujud syukur dan kegembiraan bagi masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi bagian dari Perayaan Festival Sekaten:

Pasar Malam

Pasar malam adalah salah satu aspek terpenting dari Sekaten. Di pasar malam ini, pengunjung dapat menemukan berbagai macam barang dagangan, mulai dari makanan dan minuman khas Jawa hingga kerajinan tangan dan mainan tradisional. Suasana pasar malam yang ramai dan berwarna-warni menciptakan atmosfer yang meriah dan penuh kegembiraan.

Atraksi dan Pertunjukan

Selama Sekaten, terdapat berbagai atraksi dan pertunjukan yang menarik perhatian pengunjung. Mulai dari pertunjukan musik tradisional seperti gamelan hingga tarian-tarian tradisional. Kemudian pengunjung dapat menikmati berbagai macam hiburan yang di sajikan dengan penuh semangat dan kegembiraan.

Ritual Keagamaan

Meskipun Festival ini juga memiliki aspek-aspek hiburan, namun tidak boleh di lupakan bahwa festival ini juga memiliki makna religius yang dalam. Salah satu ritual terpenting adalah prosesi pengambilan air suci dari Sumur Gemuling, yang kemudian diarak ke Masjid Agung Keraton Yogyakarta untuk di simpan hingga malam terakhir festival. Selain itu, terdapat juga kegiatan khataman Al-Quran dan ziarah ke makam para Sultan di kompleks keraton.

Pertunjukan Wayang Kulit

Pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari Festival ini. Dalang-dalang terkenal akan mempertunjukkan cerita-cerita epik yang berkaitan dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan cerita-cerita lainnya yang memiliki makna moral dan spiritual. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan-pesan yang mendalam kepada penontonnya.

Gunungan

Malam terakhir Festival Sekaten di tandai dengan pembagian gunungan kepada masyarakat yang hadir. Gunungan-ganungan ini berisi berbagai macam barang dagangan seperti makanan, buah, beras, dan uang logam, yang kemudian di bagikan kepada pengunjung yang berduyun-duyun datang untuk mengambil bagian dalam acara tersebut.

Ritual Dan Tradisi Yang Menjadi Bagian Tak Terpisahkan Dari Perayaan Ini

Ritual dan tradisi memegang peranan penting dalam Festival Sekaten, menciptakan suasana yang khas dan sarat makna bagi masyarakat Yogyakarta dan Surakarta. Berikut adalah beberapa Ritual Dan Tradisi Yang Menjadi Bagian Tak Terpisahkan Dari Perayaan Ini:

Pengambilan Air Suci

Salah satu ritual utama dalam Festival ini adalah pengambilan air suci dari Sumur Gemuling. Air suci ini diyakini memiliki kekuatan mistis dan keramat, sehingga di percaya dapat memberikan berkah dan perlindungan bagi mereka yang meminumnya. Prosesi pengambilan air suci ini di lakukan dengan penuh kekhidmatan dan di awali dengan upacara adat yang khusyuk.

Arak-arakan Air Suci

Setelah diambil dari Sumur Gemuling, air suci tersebut kemudian di arak dalam sebuah pawai yang di sebut “kirab air suci”. Pawai ini di iringi dengan musik gamelan dan di antar ke Masjid Agung Keraton Yogyakarta untuk di simpan hingga malam terakhir festival. Arak-arakan ini menjadi momen yang penuh keagungan dan kekhidmatan bagi masyarakat yang turut serta dalam prosesi ini.

Penyalaan Lampion

Salah satu tradisi yang juga menjadi bagian dari Festival Sekaten adalah penyalaan lampion. Sejumlah lampion yang di hias dengan indah dan di beri berbagai ornamen kemudian di nyalakan dan di letakkan di sekitar area keraton.

Pertunjukan Wayang Kulit

Pertunjukan wayang kulit menjadi salah satu highlight dalam Festival Sekaten. Dalang-dalang terkemuka akan mempertunjukkan cerita-cerita yang berkisah tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dan kisah-kisah lain yang sarat dengan nilai moral dan spiritual.

Upacara Ziarah

Selama Festival Sekaten, terdapat juga tradisi ziarah ke makam para Sultan di kompleks keraton. Masyarakat berziarah untuk menghormati para leluhur dan memohon berkah serta perlindungan dari mereka.

Pembagian Gunungan

Malam terakhir Festival Sekaten di tandai dengan pembagian gunungan kepada masyarakat yang hadir. Gunungan-ganungan ini berisi berbagai macam barang dagangan seperti makanan, buah, beras, dan uang logam, yang kemudian di bagikan kepada pengunjung sebagai simbol berkah dan keberlimpahan.

Pertunjukan Wayang Kulit Begitu Istimewa Dalam Festival Sekaten

Pertunjukan wayang kulit adalah salah satu tradisi yang sangat penting dalam Festival Sekaten. Dalang-dalang terkemuka dari berbagai daerah akan tampil di panggung untuk mempertunjukkan cerita-cerita epik yang biasanya berkisah tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dan kisah-kisah lain yang memiliki nilai-nilai moral dan spiritual. Berikut adalah beberapa hal yang membuat Pertunjukan Wayang Kulit Begitu Istimewa Dalam Festival Sekaten:

Hiburan Budaya Tradisional

Pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk hiburan budaya tradisional yang sangat di cintai oleh masyarakat Jawa. Dengan iringan gamelan yang khas dan suara karakteristik dari para dalang, pertunjukan ini menciptakan atmosfer yang magis dan memikat bagi para penontonnya.

Pesan Moral dan Spiritual

Selain sebagai hiburan, pertunjukan wayang kulit juga memiliki kedalaman filosofis yang sangat dalam. Cerita-cerita yang di pentaskan sering kali mengandung pesan-pesan moral dan spiritual yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti nilai kesetiaan, keberanian, dan kejujuran.

Penghormatan pada Warisan Budaya

Festival Sekaten menjadi ajang untuk memperlihatkan kekayaan warisan budaya Jawa kepada masyarakat luas. Pertunjukan wayang kulit tidak hanya menjadi bagian dari hiburan semata, tetapi juga menjadi wujud penghargaan dan penghormatan pada warisan budaya nenek moyang yang telah turun-temurun di jaga dan di lestarikan.

Momen Bersatu dalam Kebhinekaan

Pertunjukan wayang kulit juga menjadi momen bagi masyarakat dari berbagai latar belakang untuk bersatu dalam kebhinekaan. Di tengah gemerlapnya lampu-lampu, orang-orang dari berbagai etnis dan agama dapat duduk bersama menikmati pertunjukan yang sama, sehingga menciptakan rasa persatuan dan kebersamaan yang sangat berharga.

Inspirasi dan Pembelajaran

Bagi para penonton, pertunjukan wayang kulit juga menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran. Kisah-kisah yang dipentaskan sering kali mengandung nilai-nilai yang dapat di jadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga membawa manfaat yang lebih dari sekadar hiburan semata. Itulah tadi beberapa pembahasan mengenai Festival Sekaten.