Jpnn24

Website Berita Online Paling Update

Daerah

Cacar Monyet Sudah Masuk Ke Indonesia, Segera Cegah!

Cacar Monyet Sudah Masuk Ke Indonesia, Segera Cegah!

Cacar Monyet Atau Monkeypox Adalah Penyakit Langka Yang Di Sebabkan Oleh Virus Monkeypox, Anggota Dari Genus Orthopoxvirus. Penyakit ini pertama kali di temukan pada monyet yang di latih untuk penelitian pada tahun 1958. Namun kasus pertama pada manusia di laporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Penyakit monkeypox sering di temukan di wilayah Afrika Tengah dan Barat, khususnya di daerah hutan hujan tropis. Karena hewan liar menjadi inang alami bagi virus ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kasus penyakit monkeypox juga di laporkan di berbagai negara di luar Afrika. Laporan ini menunjukkan bahwa penyakit ini bisa menyebar lebih luas.

Gejala penyakit monkeypox mirip dengan gejala cacar (smallpox), meskipun umumnya lebih ringan. Gejala awal sangat ringan. Setelah beberapa hari, muncul ruam pada wajah yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang menjadi lepuhan yang berisi cairan, kemudian mengeras dan akhirnya membentuk keropeng sebelum sembuh. Masa inkubasi penyakit monkeypox biasanya sekitar 7-14 hari dan penyakit ini dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Penularan Cacar Monyet terjadi melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit dari hewan atau manusia yang terinfeksi. Penyebaran dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui droplet pernapasan, kontak langsung dengan yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi. Meskipun penularan dari manusia ke manusia relatif jarang terjadi, risiko infeksi tetap ada. Terutama dalam situasi dimana kontak fisik yang dekat tidak dapat di hindari.

Faktanya, penyakit monkeypox dapat di hindari dengan cara menghindari kontak dengan hewan liar yang mungkin menjadi inang virus. Penggunaan alat pelindung diri dan pengawasan ketat pada mereka yang terpapar juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Meski tidak ada pengobatan khusus untuk Cacar Monyet, vaksin cacar (smallpox) telah terbukti efektif dalam mencegah infeksi monkeypox.

Tingkat Keparahan Cacar Monyet

Cacar monyet dapat di anggap sebagai penyakit yang berbahaya, terutama di wilayah dimana akses terhadap perawatan medis mungkin terbatas. Tingkat Keparahan Cacar Monyet beragam, dengan sebagian besar kasusnya bergejala ringan hingga sedang. Namun, pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, anak-anak atau mereka yang memiliki kondisi medis tertentu. Tentu saja penyakit monkeypox dapat menjadi lebih serius dan berpotensi mengancam jiwa. Salah satu alasan mengapa cacar monyet di anggap berbahaya adalah karena komplikasi yang bisa muncul selama mengidap penyakit. Komplikasi ini bisa meliputi infeksi sekunder pada kulit, pneumonia, sepsis dan bahkan kerusakan pada mata yang bisa menyebabkan kehilangan penglihatan. Meski jarang, kasus kematian akibat penyakit monkeypox telah ada, terutama di daerah dengan akses terbatas ke layanan kesehatan yang memadai.

Faktanya, tingkat kematian akibat penyakit monkeypox tergantung pada strain virus dan kondisi kesehatan individu yang terinfeksi. Dengan beberapa laporan menunjukkan angka kematian antara 1% hingga 10% dalam kasus yang lebih parah. Karena penyakit monkeypox memiliki potensi penyebaran yang menimbulkan kekhawatiran. Terutama jika tidak segera di identifikasi dan di tangani dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Meskipun penularan dari manusia ke manusia relatif jarang di bandingkan dengan penyakit menular lainnya, tetapi risiko penularan tetap ada. Terutama dalam situasi dimana kontak fisik yang dekat tidak dapat di hindari. Penyebaran virus penyakit monkeypox di luar wilayah endemik di Afrika menunjukkan bahwa penyakit ini dapat menyebar.

Meskipun penyakit monkeypox di anggap berbahaya, berita baiknya adalah bahwa penyakit ini dapat di cegah dan di kendalikan. Khususnya dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Vaksin cacar (smallpox), yang memiliki tingkat efektivitas tinggi terhadap virus monkeypox, bermanfaat untuk melindungi individu yang berisiko tinggi. Bahkan, upaya peningkatan kesadaran, pengawasan yang ketat dan respons cepat terhadap kasus yang muncul sangat penting. Guna untuk mencegah penyebaran penyakit dan meminimalkan dampaknya pada kesehatan masyarakat.

Upaya Pencegahan Dan Pengendalian

Vaksin cacar monyet adalah salah satu alat penting dalam Upaya Pencegahan Dan Pengendalian penyakit. Terutama di tengah meningkatnya kasus di luar wilayah endemik. Meskipun cacar monyet adalah penyakit yang berbeda dari cacar (smallpox). Akan tetapi, kedua penyakit ini di sebabkan oleh virus yang tergolong dalam keluarga Orthopoxvirus, Sehingga vaksin cacar (smallpox) yang di kembangkan untuk melawan virus variola, penyebab cacar, juga efektif memberikan perlindungan terhadap penyakit monkeypox.

Vaksin cacar yang paling di kenal dan di pakai untuk pencegahan penyakit monkeypox adalah vaksin ACAM2000 dan vaksin JYNNEOS (di kenal sebagai Imvamune atau Imvanex). ACAM2000 adalah vaksin hidup yang di lemahkan, sedangkan JYNNEOS adalah vaksin berbasis virus yang tidak dapat berkembang biak. Sehingga di anggap lebih aman, terutama untuk individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kondisi medis tertentu. JYNNEOS juga di setujui oleh FDA untuk di suntikkan secara khusus dalam pencegahan penyakit monkeypox dan cacar pada manusia.

Pemberian vaksin biasanya di rekomendasikan untuk individu yang berisiko tinggi terpapar virus. Seperti petugas kesehatan yang menangani kasus penyakit monkeypox dan pekerja laboratorium yang bekerja dengan virus orthopox. Bahkan, individu yang tinggal di atau bepergian ke daerah endemik. Vaksin ini juga dapat di suntikkan sebagai tindakan pencegahan pasca-pajanan (post-exposure prophylaxis) jika di berikan dalam waktu 4 hari setelah terpapar virus. Guna untuk mengurangi risiko terkena penyakit atau setidaknya mengurangi keparahan gejala. Meskipun vaksin penyakit monkeypox terbukti efektif, namun tidak semua orang memerlukan vaksinasi. Penggunaan vaksin ini umumnya terbatas pada kelompok berisiko tinggi atau situasi tertentu, seperti wabah di daerah non-endemik. Selain itu, karena vaksin ini memiliki efek samping, sehingga risiko dan manfaat harus di ketahui sebelum pemberian vaksin. Terutama pada individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Kasus Cacar Monyet Pertama Di Indonesia

Penyakit Cacar monyet menjadi perhatian global sejak munculnya kasus-kasus di luar wilayah endemik di Afrika. Hingga saat ini, kasus cacar monyet memang telah di laporkan di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pada pertengahan tahun 2022, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengonfirmasi adanya Kasus Cacar Monyet Pertama Di Indonesia. Sehingga bisa di katakan sebagai ancaman kesehatan baru di negara Indonesia. Kasus yang di laporkan di Indonesia tersebut melibatkan seorang warga negara Indonesia yang baru saja kembali dari perjalanan ke luar negeri. Akan tetapi, pemerintah Indonesia segera mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan melacak kontak dari kasus tersebut.

Meskipun kasus cacar monyet telah masuk ke Indonesia. Namun, risiko penularan dari manusia ke manusia relatif rendah di bandingkan dengan penyakit menular lainnya, seperti COVID-19. Namun, mengingat potensi penyakit monkeypox untuk menyebabkan gejala serius dan komplikasi, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Maka, pemerintah dan masyarakat tetap perlu waspada terhadap penularan Cacar Monyet.

Exit mobile version