Jpnn24

Website Berita Online Paling Update

Nasional

Negara China Bangun Pulau Buatan, Filipina Kerahkan Kapal

Negara China Bangun Pulau Buatan, Filipina Kerahkan Kapal
Negara China Bangun Pulau Buatan, Filipina Kerahkan Kapal

Negara China Membangun Pulau Buatan Di Laut Cina Selatan Pada Tahun 2014, Yang Menimbulkan Kontroversi Besar Di Tingkat Internasional. Pada proyek pembangunan ini, yang di lakukan di beberapa gugusan karang dan terumbu di wilayah tersebut. Yang di mana kini telah mengubah topografi laut secara signifikan dan memicu ketegangan antara Negara China dan negara-negara tetangganya. Bahkan serta juga dengan kekuatan-kekuatan global seperti Amerika Serikat.

Selain itu juga Negara China mengklaim bahwa pulau-pulau buatan ini bertujuan untuk keperluan sipil. Misalnya seperti pada peningkatan pemeliharaan lingkungan, penelitian ilmiah, serta keamanan dan juga keselamatan maritim. Akan tetapi, kini banyak pihak di komunitas internasional yang memandang proyek-proyek ini dengan skeptis. Dan juga kini menganggapnya sebagai upaya untuk memperluas kekuatan dan pengaruh China di kawasan tersebut. Bahkan juga ketegangan meningkat karena beberapa negara, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. Karena mereka juga memiliki klaim teritorial atas sebagian wilayah Laut Cina Selatan yang tumpang tindih dengan klaim oleh China. Yang bahkan pada saat pembangunan pulau buatan ini di anggap oleh negara-negara ini sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan mereka. Serta juga di anggap sebagai langkah agresif untuk menegakkan klaim wilayah oleh China.

Selanjutnya negara Amerika Serikat dan negara-negara lain di kawasan tersebut juga menolak adanya pembangunan pulau buatan ini dan menganggapnya sebagai ancaman terhadap stabilitas regional. Dan bahkan Amerika Serikat secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui klaim teritorial yang di buat oleh China atas dengan berdasarkan pulau-pulau buatan tersebut.

Namun secara internasional, pembangunan pulau buatan yang di lakukan oleh China telah menjadi perhatian besar. Yang di mana kini telah menjadi subjek diskusi di banyak forum diplomatik dan organisasi internasional. Sehingga kini banyak pihak yang mendesak untuk penyelesaian damai dan diplomatik dari sengketa wilayah di Laut Cina Selatan. Namun upaya yang di lakukan ini, kini harus terhambat.

Alasan Negara China Bangun Pulau Buatan

Negara china saat ini telah membnagun sebuah pulau buatan yang berada di laut cina selatan. Yang tentu saja hingga saat ini masih terjadi pro dan kontra di antara beberapa negara. Dan berikut adalah beberapa Alasan Negara China Bangun Pulau Buatan, yang pertama yaitu untuk keamanan dan pertahanan negara tersebut. Negara China membangun pulau buatan sebagai bentuk bagian dari strategi keamanan dan pertahanannya. Maka dari itu, dengan mendirikan pangkalan militer, landasan pacu, dan fasilitas militer lainnya di pulau-pulau tersebut. Tentu dapat membuat china untuk meningkatkan kehadiran militer dan kekuatan proyektifnya di wilayah tersebut. Sehingga hal ini memungkinkan China untuk dapat memantau dan mengendalikan lalu lintas kapal dan pesawat di Laut Cina Selatan.

Namun selain itu juga, Laut Cina Selatan merupakan jalur perdagangan maritim yang sangat penting dan kaya akan sumber daya alam. Contohnya termasuk minyak, gas alam, dan bahkan juga ikan. Dan dengan cara memperluas kehadiran fisiknya di kawasan tersebut melalui pembangunan pulau buatan. Sehingga memungkinkan bagi China untuk mengklaim akses yang lebih besar ke sumber daya alam tersebut dan mengamankan kepentingan ekonominya di Laut Cina Selatan.

Alasan selanjutnya ialah, karena negara China memiliki klaim yang luas atas wilayah di Laut Cina Selatan. Yang di mana terjadi tumpang tindih dengan klaim yang di ajukan oleh beberapa negara tetangganya seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, dan juga Brunei. maka dari itu, dalam upaya untuk memperkuat klaim teritorialnya, China menggunakan pembangunan pulau buatan sebagai cara untuk mendirikan struktur permanen di wilayah yang di pertentangkan. Serta juga dengan mengukuhkan klaimnya atas sumber daya alam yang kaya dan jalur perdagangan strategis di kawasan tersebut. Namun walaupun negara China telah menyatakan bahwa pembangunan pulau buatan tersebut memiliki tujuan sipil. Misalnya seperti peningkatan pada pemeliharaan lingkungan, penelitian ilmiah, dan juga keamanan maritim.

Tujuan Filipina Kerahkan Kapal

Pembangunan pulau buatan yang di lakukan oleh negara China, mendapat respon yang kurang baik dari negara filipina. Sehingga membuat filipina harus mengerahkan kapal mereka. Dan kini terdapat beberapa Tujuan Filipina Kerahkan Kapal mereka, salah satunya yaitu perlindungan terhadap sumber daya alam. Yang di mana Laut Cina Selatan merupakan jalur perdagangan maritim yang penting dan kaya akan sumber daya alam, termasuk minyak, gas alam, dan ikan. Selain itu juga pembangunan pulau buatan oleh China dapat mengancam akses Filipina ke sumber daya alam ini. Serta juga dapat mengganggu kegiatan perikanan dan eksploitasi sumber daya alam Filipina di wilayah tersebut. Maka dari itu, dengan mengirimkan kapal, Filipina berusaha untuk melindungi kepentingan ekonominya dan sumber daya alamnya dari ancaman tersebut.

Negara Filipina juga menganggap pembangunan pulau buatan oleh China sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya dan stabilitas maritim di Laut Cina Selatan. Sehingga dengan mendirikan pangkalan militer dan fasilitas lainnya di pulau-pulau buatan tersebut. Mampu membuat China dapat meningkatkan kehadiran militer dan kekuatan proyektifnya di wilayah tersebut. Yang mungkin dapat mengganggu keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut dan meningkatkan potensi konflik.

Namun selain dari tindakan militer, Filipina juga menggunakan diplomasi untuk menghadapi pembangunan pulau buatan oleh China. Yang di mana mereka sangat berupaya untuk memperoleh dukungan internasional, apalagi dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jepang. Bahkan juga yang memiliki kepentingan di Laut Cina Selatan. Maka dari itu, dengan menggandeng dukungan internasional, Filipina berharap dapat meningkatkan tekanan terhadap China untuk menghormati kedaulatan dan klaim wilayahnya.

Dan bahkan juga negara Filipina memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih dengan klaim yang di nyatakan oleh negara China di Laut Cina Selatan. Apalagi terutama terkait dengan gugusan karang Scarborough Shoal dan juga Terumbu Spratly. Sehingga pembangunan pulau buatan oleh China di wilayah ini di anggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Filipina atas wilayah-wilayah tersebut.

Respon Negara Lain Terhadap Pulau Buatan Negara China

Sangat bervariasi respon-respon yang di berikan oleh negara lain kepada china, dengan mencerminkan kompleksitas dan sensitivitas geopolitik di wilayah tersebut. Akan tetapi terdapat beberapa negara yang merespon dengan keprihatinan dan penolakan keras terhadap langkah-langkah tersebut. Namun sementara yang lain mengadopsi pendekatan yang lebih diplomatis atau netral. Maka dari itu berikut adalah beberapa Respon Negara Lain Terhadap Pulau Buatan Negara China yang saat ini banyak pro dan kontra. Respon yang pertama berasal dari negara Filipina, yang merupakan salah satu negara yang paling keras dalam menentang pembangunan pulau buatan oleh China. Negara ini bahkan telah melakukan berbagai tindakan, termasuk mengirimkan kapal perang dan melaksanakan patroli di wilayah-wilayah yang di pertentangkan. Hal ini di lakukan sebagai respons terhadap aktivitas negara China tersebut.Serta Filipina juga telah mencari dukungan internasional dan mengajukan sengketa wilayah tersebut ke Pengadilan Arbitrase Internasional.

Lalu selanjutnya berasal dari Amerika Serikat yang telah mengecam pembangunan pulau buatan oleh China sebagai langkah provokatif yang meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut. Di mana negara ini secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui klaim teritorial yang di buat oleh China berdasarkan pulau-pulau buatan tersebut. Dan juga kini telah meningkatkan patroli dan latihan militer di Laut Cina Selatan sebagai respons terhadap aktivitas tersebut. Namun di balik itu semua, Amerika Serikat juga telah memberikan dukungan militer dan diplomatik kepada negara-negara tetangga yang terkena dampak dari tindakan Negara China.