Jpnn24

Website Berita Online Paling Update

Olahraga

Olahraga Sumo Tradisional Dari Jepang

Olahraga Sumo Tradisional Dari Jepang
Olahraga Sumo Tradisional Dari Jepang

Olahraga Sumo Tradisional Dari Jepang Memiliki Sejarah Panjang Dan Kaya Menjadikannya Salah Satu Bentuk Seni Bela Diri Tertua Di Dunia. Berasal dari Jepang kuno sumo tidak hanya di anggap sebagai olahraga saja. Akan tetapi sebagai bagian integral dari budaya dan tradisi Jepang. Pertandingan sumo pertama kali tercatat dalam sejarah sekitar abad ke-8. Meskipun bukti menunjukkan bahwa bentuk awal dari gulat ini sudah ada sejak lebih lama. Olahraga ini awalnya masih berkaitan erat dengan upacara Shinto. Dan di gunakan sebagai cara untuk memohon panen yang baik dan mengusir roh jahat.

Pada masa Nara 710-794 dan Heian 794-1185 Olahraga Sumo tradisional dari Jepang menjadi bagian dari acara-acara di istana kekaisaran. Dan di pertunjukkan untuk hiburan para kaisar dan bangsawan. Pada periode ini sumo mengalami perkembangan signifikan dalam aturan dan struktur pertandingannya. Sumo juga mulai memiliki ritual-ritual khusus yang di adopsi dari upacara-upacara Shinto seperti purifikasi dengan garam sebelum pertandingan di mulai. Pada zaman Edo 1603-1868 sumo menjadi semakin populer di kalangan masyarakat umum. Dan mulai di adakan sebagai pertandingan profesional dengan adanya pegulat yang berdedikasi penuh pada olahraga ini.

Struktur pertandingan olahraga sumo melibatkan dua pegulat atau rikishi yang bertarung dalam lingkaran berdiameter 4,55 meter yang di sebut dohyo. Tujuan utama dalam sumo adalah menjatuhkan lawan atau membuatnya keluar dari lingkaran. Pertandingan sumo sering kali berlangsung sangat cepat hanya beberapa detik saja. Meskipun bisa juga lebih lama tergantung pada kemampuan dan strategi para rikishi. Selain fisik yang kuat sumo juga membutuhkan keahlian, ketangkasan dan mental yang tajam. Para pegulat sumo menjalani pelatihan intensif dan mengikuti gaya hidup yang sangat disiplin. Hingga kini sumo masih tetap menjadi olahraga yang sangat di hormati di Jepang. Dengan turnamen-turnamen besar yang di adakan beberapa kali dalam setahun dan di tonton oleh jutaan orang.

Asal Usul Olahraga Sumo Di Jepang

Asal-usul sumo dapat di telusuri kembali ke zaman kuno sekitar 2000 tahun yang lalu. Di mana bentuk awal dari gulat ini terkait erat dengan ritual Shinto. Agar memohon panen yang baik dan dapat mengusir roh jahat. Asal Usul Sumo Di Jepang pertama kali tercatat dalam sejarah sekitar abad ke-8. Masa Nara ketika olahraga ini mulai di atur sebagai bagian dari upacara di istana kekaisaran. Pada periode ini sumo berkembang menjadi lebih terstruktur dan mulai memiliki aturan-aturan yang lebih jelas.

Pada zaman Heian 794-1185 sumo mengalami evolusi lebih lanjut dan menjadi bagian dari hiburan di istana kekaisaran. Sumo juga mulai di adakan sebagai kompetisi antar klan atau desa di mana kekuatan dan keterampilan para pegulat di uji. Periode ini menandai awal dari sumo sebagai bentuk olahraga kompetitif meskipun masih sangat di pengaruhi oleh unsur-unsur religius dan ritual. Selama periode Kamakura 1185-1333 dan Muromachi 1336-1573 sumo mulai menyebar ke seluruh pelosok Jepang. Dengan banyak daerah yang mengadakan turnamen lokal dan mengembangkan gaya bertarung mereka sendiri.

Pemerintah Edo mulai mengatur pertandingan sumo dengan lebih ketat dan pegulat sumo profesional mulai muncul. Pertandingan sumo menjadi tontonan populer di kalangan masyarakat umum dan arena sumo permanen di bangun di berbagai kota besar. Selain itu periode ini melihat pengembangan berbagai ritual dan tradisi yang masih di praktikkan dalam sumo modern. Seperti upacara penyucian dengan garam sebelum pertandingan akan di mulai. Pada abad ke-20 sumo terus berkembang dan mempertahankan popularitasnya dengan turnamen besar. Yang di adakan secara reguler dan di siarkan secara luas. Hingga kini sumo tetap menjadi simbol penting dari budaya dan sejarah Jepang.

Seni Bertarung Sumo

Seni bertarung sumo adalah gabungan antara kekuatan fisik, teknik dan ritual yang kaya akan tradisi. Tujuan utama Seni Bertarung Sumo adalah menjatuhkan lawan ke tanah atau mendorongnya keluar dari lingkaran. Meskipun tampaknya sederhana sumo adalah olahraga yang kompleks membutuhkan keahlian teknis yang tinggi dan persiapan yang intensif. Rikishi harus menguasai berbagai teknik dorongan, bantingan dan penangkapan yang di kenal sebagai kimarite. Ada lebih dari 80 kimarite resmi yang di akui oleh Asosiasi Sumo Jepang menunjukkan beragamnya strategi yang dapat di gunakan.

Pelatihan rikishi sangat disiplin dan ketat di mulai dari usia muda di stables atau heya tempat mereka tinggal dan berlatih. Pelatihan harian mencakup latihan fisik yang intensif seperti shiko mengangkat kaki satu per satu dan menurunkannya dengan keras ke tanah. Matawari peregangan kaki serta latihan berpasangan untuk meningkatkan kekuatan dan teknik. Selain latihan fisik rikishi juga harus mengikuti diet khusus yang di sebut chanko-nabe. Yang terdiri dari makanan berprotein tinggi untuk meningkatkan massa otot. Gaya hidup ini sangat di atur termasuk waktu tidur dan aktivitas harian untuk memastikan rikishi berada dalam kondisi terbaik.

Ritual dan tradisi memainkan peran penting dalam sumo mencerminkan akar olahraga ini dalam agama Shinto. Sebelum pertandingan di mulai rikishi melakukan serangkaian ritual seperti menyebar garam ke dohyo. Untuk membersihkannya dari roh jahat dan melakukan serangkaian gerakan pemanasan yang terstruktur. Para rikishi juga mengenakan mawashi sabuk kain yang di ikatkan dengan cara khusus. Yang melambangkan kemurnian dan kekuatan. Upacara pembukaan dan penutupan pertandingan sumo di penuhi dengan simbolisme seperti tarian doa dan penghormatan kepada dewa-dewa. Semua elemen ini mulai dari latihan fisik hingga ritual sakral membuat sumo lebih dari sekadar olahraga. Ia adalah representasi mendalam dari budaya dan tradisi Jepang yang telah di wariskan selama berabad-abad.

Atlit Pertama Wanita Olahraga Sumo

Salah satu Atlit Pertama Wanita Olahraga Sumo yang mendapatkan perhatian adalah Hiyori Kon. Meskipun ia tidak menjadi wanita yang pertama secara absolut. Hiyori Kon adalah salah satu pegulat wanita paling di kenal dan di hormati dalam sumo wanita modern. Ia mulai terjun ke dunia sumo pada usia muda dan berhasil menunjukkan ke ahlian. Bahwa wanita juga memiliki tempat dalam olahraga yang sangat tradisional ini.

Hiyori Kon menjadi simbol perjuangan wanita dalam sumo. Ia berhasil meraih banyak prestasi di tingkat nasional dan internasional termasuk memenangkan berbagai kejuaraan sumo wanita. Keberhasilannya tidak hanya menunjukkan kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang luar biasa. Tetapi juga membuka jalan bagi generasi berikutnya dari pegulat wanita. Melalui dedikasi dan keberhasilannya Hiyori Kon telah membantu memecahkan stigma yang ada di masyarakat Jepang. Tentang peran wanita dalam olahraga sumo dan memotivasi banyak gadis muda untuk mengikuti jejaknya.

Sumo wanita atau joshi sumo kini semakin berkembang dan mendapatkan pengakuan. Meskipun belum di akui secara resmi oleh Asosiasi Sumo Jepang. Sumo wanita telah memiliki kejuaraan sendiri dan menarik minat internasional. Pegulat seperti Hiyori Kon memainkan peran penting dalam mempromosikan sumo wanita. Dan mengadvokasi kesetaraan gender dalam olahraga ini. Mereka berlatih dengan keras mengikuti disiplin yang ketat. Dan berkompetisi di turnamen-turnamen internasional yang menunjukkan bahwa sumo bukan hanya milik pria. Dedikasi dan prestasi para wanita dalam sumo tidak hanya memperkaya olahraga ini tetapi juga menginspirasi perubahan sosial yang lebih luas. Dan mendorong masyarakat untuk menerima dan mendukung partisipasi wanita dalam bidang Olahraga Sumo.