Jpnn24

Website Berita Online Paling Update

Nasional

Penyakit Sleep Apnea Sangat Berbahaya, Mengapa Demikian?

Penyakit Sleep Apnea Sangat Berbahaya, Mengapa Demikian?

Penyakit Sleep Apnea adalah gangguan tidur yang serius di mana pernapasan seseorang terganggu atau berhenti sejenak selama tidur. Gangguan ini terjadi ketika otot-otot di tenggorokan terlalu rileks, sehingga menyebabkan penyempitan atau penutupan saluran napas. Akibatnya, penderita sleep apnea sering terbangun secara tiba-tiba karena otaknya merespons kekurangan oksigen. Sleep apnea dapat mempengaruhi kualitas tidur dan kesehatan karena gangguan ini membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan sering terputus. Ada tiga jenis utama sleep apnea yaitu obstructive sleep apnea (OSA), central sleep apnea (CSA) dan complex sleep apnea syndrome. OSA adalah yang paling umum dan terjadi ketika otot tenggorokan rileks secara berlebihan. CSA terjadi karena otak gagal mengirim sinyal yang tepat ke otot yang mengontrol pernapasan. Sedangkan complex sleep apnea syndrome, atau mixed sleep apnea adalah kombinasi dari OSA dan CSA. Faktor risiko untuk mengembangkan sleep apnea meliputi obesitas, leher, usia yang lebih tua, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.

Gejala utama Penyakit Sleep Apnea meliputi mendengkur keras, terbangun dengan rasa tersedak dan sering buang air kecil di malam hari. Serta rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Orang dengan sleep apnea juga mungkin mengalami mulut kering atau sakit tenggorokan saat bangun tidur, sakit kepala pagi hari dan sulit berkonsentrasi. Gejala ini seringkali tidak di sadari oleh penderita sendiri, namun bisa di perhatikan oleh orang lain.

Jika kamu mengalami Penyakit Sleep Apnea, maka lakukan perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol. Terapi Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) sering digunakan untuk menjaga saluran napas tetap terbuka selama tidur. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin di perlukan. Guna untuk menghilangkan jaringan yang menghalangi saluran napas atau memperbaiki kelainan struktur di tenggorokan.

Sleep Apnea Bisa Sangat Berbahaya

Sleep Apnea Bisa Sangat Berbahaya jika tidak di obati, karena gangguan ini tidak hanya mengganggu kualitas tidur. Tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan. Salah satu risiko utama dari sleep apnea adalah peningkatan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Saat pernapasan terganggu berulang kali selama tidur, tubuh mengalami stres, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kondisi ini, jika berlangsung terus-menerus, dapat merusak pembuluh darah dan organ vital, termasuk jantung dan otak.

Selain hipertensi, penyakit sleep apnea juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Gangguan pernapasan berulang-ulang membuat jantung bekerja lebih keras, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kardiovaskular. Seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke. Sleep apnea juga di kaitkan dengan aritmia atau gangguan irama jantung, yang dapat memicu kondisi serius seperti fibrilasi atrium.

Sleep apnea juga berdampak negatif pada kesehatan mental dan kognitif. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat menyebabkan kelelahan kronis, kesulitan berkonsentrasi dan gangguan memori. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja kerja, kemampuan belajar dan keselamatan, terutama saat mengemudi. Orang dengan penyakit sleep apnea juga lebih rentan terhadap depresi dan gangguan mood lainnya. Karena tidur yang tidak memadai mempengaruhi keseimbangan kimia otak yang mengatur suasana hati.

Terjadi Akibat Berbagai Faktor

Penyakit Sleep Apnea Terjadi Akibat Berbagai Faktor yang mempengaruhi saluran pernapasan dan fungsi otot selama tidur. Salah satu penyebab utama sleep apnea, terutama obstructive sleep apnea (OSA) adalah obesitas. Lemak berlebih di sekitar leher dan tenggorokan dapat mempersempit saluran pernapasan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan selama tidur. Selain itu, lemak di sekitar perut juga dapat menekan diafragma dan dada, yang dapat mengganggu pola pernapasan.

Struktur anatomis individu juga memainkan peran penting dalam terjadinya penyakit sleep apnea. Beberapa orang mungkin memiliki saluran pernapasan yang sempit, amandel atau adenoid yang membesar atau lidah yang lebih besar. Sehingga dapat menyumbat jalan napas saat otot-otot tenggorokan rileks. Kelainan pada struktur rahang, seperti rahang yang kecil atau mundur, juga dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan dan meningkatkan risiko.

Usia dan jenis kelamin juga merupakan faktor risiko yang signifikan. Sleep apnea lebih umum terjadi pada pria di bandingkan wanita dan prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini mungkin di sebabkan oleh perubahan fisiologis dan penurunan tonus otot di saluran pernapasan seiring bertambahnya usia. Namun, wanita juga mengalami peningkatan risiko setelah menopause, kemungkinan karena perubahan hormon yang mempengaruhi otot dan jaringan di tenggorokan.

Gaya hidup dan kebiasaan tertentu juga dapat mempengaruhi risiko sleep apnea. Konsumsi alkohol dan penggunaan obat penenang atau obat tidur dapat menyebabkan otot-otot tenggorokan menjadi lebih rileks dari biasanya. Sehingga dapat memperparah kondisi penyakit ini. Merokok juga di kaitkan dengan sleep apnea karena iritasi dan peradangan pada saluran napas, menyebabkan pembengkakan dan penyempitan saluran pernapasan.

Faktor genetik juga berperan, seperti riwayat keluarga, sehingga meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi serupa. Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi anatomi dan fungsi saluran pernapasan. Beberapa kondisi medis, seperti hypothyroidism dan polycystic ovary syndrome (PCOS), juga dapat meningkatkan risiko.

Perbedaan Utama Antara Sleep Apnea Dan Insomnia

Sebenarnya, sleep apnea dan insomnia adalah dua gangguan tidur yang berbeda, meskipun keduanya dapat mempengaruhi kualitas tidur dan kesehatan. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang di tandai dengan berhentinya atau terganggunya pernapasan selama tidur. Gangguan ini di sebabkan oleh penyumbatan saluran napas (obstructive sleep apnea) atau masalah pada sinyal otak yang mengontrol pernapasan (central sleep apnea). Penderita sleep apnea sering terbangun secara tiba-tiba karena tubuh mereka merespons kekurangan oksigen, meskipun mereka mungkin tidak menyadarinya.

Di sisi lain, insomnia adalah kesulitan tidur atau tetap tertidur atau tidur yang tidak nyenyak, meskipun ada kesempatan untuk tidur. Insomnia dapat di sebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk stres, kecemasan, depresi, pola tidur yang tidak teratur, lingkungan tidur yang tidak nyaman atau kondisi medis tertentu. Penderita insomnia mungkin kesulitan untuk tidur, sering terbangun di malam hari atau bangun terlalu dini dan tidak bisa kembali tidur.

Salah satu Perbedaan Utama Antara Sleep Apnea Dan Insomnia adalah penyebab mendasar dari gangguan tidur tersebut. Sleep apnea terutama di sebabkan oleh masalah fisik atau mekanis yang mengganggu pernapasan, seperti penyumbatan saluran napas atau kelainan neurologis. Sementara itu, insomnia lebih sering di kaitkan dengan faktor psikologis, lingkungan atau gaya hidup. Meskipun beberapa kondisi medis juga dapat memicu insomnia, gangguan ini lebih sering terkait dengan stres atau gangguan emosional.

Gejala dari kedua gangguan ini juga berbeda. Penderita sleep apnea biasanya mendengkur keras, terbangun dengan rasa tersedak atau terengah-engah. Dan merasa lelah di siang hari meskipun merasa telah tidur cukup lama. Mereka juga mungkin mengalami sakit kepala pagi hari, mulut kering dan kesulitan berkonsentrasi. Sebaliknya, penderita insomnia cenderung kesulitan tidur atau tetap tertidur, sering terbangun di malam hari. Serta merasa cemas atau khawatir tentang tidur mereka. Mereka mungkin merasa lelah dan mudah tersinggung di siang hari akibat kurang tidur dari Penyakit Sleep Apnea.

Exit mobile version