Jpnn24

Website Berita Online Paling Update

Nasional

Penyandang Tunanetra Tidak Dapat Melihat Karena Beberapa Hal

Penyandang Tunanetra Tidak Dapat Melihat Karena Beberapa Hal

Penyandang Tunanetra Merupakan Seseorang Yang Memiliki Keterbatasan Dalam Penglihatan Atau Tidak Bisa Melihat Sama Sekali. Sehingga mereka tidak dapat menggunakan penglihatan secara normal untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi biasanya di sebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelainan bawaan, cedera mata, penyakit atau penuaan. Tetap sebenarnya, ada beberapa tingkat kehilangan penglihatan yang masuk dalam kategori tunanetra. Seseorang mungkin memiliki penglihatan ringan atau moderat. Artinya individu tersebut masih memiliki sebagian penglihatan yang dapat berguna untuk melihat objek atau cahaya, meskipun dengan keterbatasan. Di sisi lain, seseorang mungkin mengalami kebutaan hampir total atau kebutaan total. Sehingga, mereka tidak memiliki penglihatan (mata) yang dapat digunakan untuk melihat objek atau cahaya sama sekali.

Tahukah kamu sebenarnya ada beberapa pemicu yang membuat seseorang menjadi tunanetra. Salah satunya adalah bawaan lahir (kelainan bawaan) yang menyebabkan kehilangan penglihatan, seperti katarak atau glaukoma kongenital. Cedera mata yang parah, seperti trauma atau kecelakaan, juga dapat menyebabkan tunanetra. Penyakit mata yang serius, seperti retinitis pigmentosa, degenerasi makula atau diabetes, juga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang normal. Bahkan, ketika kita sudah mulai menua maka akan kehilangan penglihatan yang normal karena risiko meningkatnya gangguan mata terkait usia.

Sebenarnya, hidup sebagai Penyandang Tunanetra sering kali membutuhkan banyak kesabaran dalam menyesuaikan diri. Mengapa demikian? karena mereka mungkin bergantung pada alat bantu seperti tongkat, kacamata khusus atau perangkat elektronik. Biasanya perangkat tersebut di rancang khusus untuk membantu navigasi atau membaca. Dalam beberapa kasus, pelatihan dan rehabilitasi khusus juga dapat membantu mereka belajar cara mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Serta meningkatkan kemandirian mereka dalam aktivitas sehari-hari. Meskipun menjadi seorang Penyandang Tunanetra memiliki beberapa tantangan yang membutuhkan penyesuaian. Namun banyak orang yang hidup dengan kondisi ini tetap dapat memiliki kehidupan yang bermakna, produktif dan mandiri.

Tunanetra Dapat Di Sebabkan Oleh Berbagai Faktor

Tunanetra Dapat Di Sebabkan Oleh Berbagai Faktor, baik bawaan maupun ketika sudah menjalani kehidupan di dunia. Salah satu penyebab umum tunanetra adalah kelainan bawaan atau genetik yang memengaruhi perkembangan atau fungsi mata. Contohnya termasuk kondisi seperti katarak kongenital, glaukoma kongenital, retinitis pigmentosa dan kelainan struktural pada retina atau saraf optik. Cedera parah akibat kecelakaan, tumbukan atau luka bakar pada mata dapat merusak struktur penting di dalam mata. Seperti kornea, lensa, retina atau saraf optic, sehingga dapat mengganggu penglihatan secara permanen. Penyakit mata yang serius juga merupakan penyebab umum tunanetra. Misalnya, glaukoma, yang terjadi ketika tekanan dalam mata meningkat secara berlebihan. Sehingga dapat merusak saraf optik secara bertahap dan menyebabkan kehilangan penglihatan. Degenerasi makula, retinitis pigmentosa atau diabetes retinopati juga dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

Selain itu, penyakit-penyakit yang terjadi di luar mata juga dapat menyebabkan tunanetra. Misalnya, diabetes, yang dapat merusak pembuluh darah di mata (retinopati diabetik). Jika pembuluh darah di mata sudah rusak, maka akan menyebabkan kebutaan atau stroke, sehingga memengaruhi bagian otak yang terlibat dalam penglihatan. Bahkan dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang serius.

Penuaan juga merupakan faktor risiko utama untuk kehilangan penglihatan yang sebelumnya normal. Khususnya, gangguan mata seperti katarak, degenerasi makula, glaukoma atau retinopati. Jika penyakit penuaan ini tidak segera di obati atau tidak di tangani dengan perawatan yang tepat, maka mengarah pada tunanetra.

Sebenarnya, pencegahan dan pengelolaan tunanetra seringkali bergantung pada pengenalan dini dan pengobatan penyebab yang mendasarinya. Rutin pemeriksaan mata oleh dokter mata dapat membantu mendeteksi dan mengobati masalah mata sejak dini. Selain itu, pengelolaan kondisi medis seperti diabetes dengan teratur dan gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi risiko tunanetra.

Metode Yang Umum Digunakan Oleh Penyandang Tunanetra Untuk Melihat

Meskipun seseorang memiliki tunanetra, masih ada berbagai cara di mana mereka dapat memperoleh informasi tentang lingkungan sekitar. Serta menavigasi jalan dengan lebih efektif. Tongkat menjadi salah satu Metode Yang Umum Digunakan Oleh Penyandang Tunanetra Untuk Melihat. Tongkat dapat membantu tunanetra merasakan dan mendeteksi hambatan atau perubahan di jalanan, seperti trotoar yang berubah atau tangga yang mendekati. Dengan menggerakkan tongkat di depan mereka dan merasakan getaran dan perubahan permukaan. Maka, mereka dapat mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang lingkungan di sekitar.

Selain itu, banyak penyandang tunanetra juga mengandalkan anjing penuntun. Anjing penuntun di latih untuk membantu pemiliknya menavigasi lingkungan dengan aman. Mereka di latih untuk mengenali rintangan, menghindari bahaya dan mengarahkan pemilik mereka melalui jalan-jalan yang di kenal. Anjing penuntun juga dapat membantu mengarahkan pemilik mereka ke tempat-tempat tertentu, seperti pintu masuk gedung atau perhentian bus. Namun, metode ini jarang terpakai, kecuali penyandang tunanetra yang membutuhkannya.

Teknologi juga telah membantu banyak orang tunanetra melihat jalan dengan lebih baik. Misalnya, aplikasi navigasi yang di aktifkan suara dapat memberikan arahan suara untuk membantu penyandang tunanetra menemukan jalan. Perangkat elektronik lainnya, seperti ponsel pintar atau perangkat GPS, juga dapat memberikan petunjuk suara tentang arah dan lokasi. Sehingga, dapat membantu tunanetra menavigasi lingkungan.

Selain itu, Braille dan penanda taktis juga dapat terpakai untuk membantu tunanetra menavigasi ruang publik. Tanda-tanda taktis, seperti tegel berbeda warna atau tekstur di trotoar, dapat memberikan petunjuk tentang lokasi dan arah. Sedangkan tulisan Braille di papan informasi atau tombol lift dapat memberikan akses informasi tambahan kepada mereka.

Pelatihan keterampilan orientasi dan mobilitas dapat membantu penyandang tunanetra mengembangkan strategi navigasi yang efektif. Serta meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menjelajahi lingkungan. Dengan berbagai teknik ini dan bantuan yang tepat, penyandang tunanetra dapat mengatasi tantangan yang di hadapi dalam menjelajahi dunia.

Beberapa Jenis Penyandang Tunanetra

Ada Beberapa Jenis Penyandang Tunanetra, yang berkisar dari kehilangan penglihatan yang ringan hingga kebutaan total. Berikut adalah beberapa jenis tunanetra yang umum.

Penglihatan Tidak Jelas (Low Vision) adalah seseorang yang memiliki penglihatan sangat terbatas, tetapi masih dapat melihat cahaya, warna atau objek. Namun, dengan bantuan alat bantu atau kacamata khusus. Mereka mungkin memiliki penglihatan yang kabur, gangguan bidang pandang atau kepekaan cahaya yang rendah.

Tunanetra Fungsional (Functional Blindness), seseorang memiliki penglihatan yang cukup terbatas. Sehingga mereka tidak dapat menggunakan penglihatan secara efektif untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari. Meskipun mereka mungkin masih memiliki sedikit penglihatan, mereka bergantung pada indera lainnya seperti sentuhan atau pendengaran untuk membantu dalam bergerak.

Kebutaan Sebagian (Partial Blindness), seseorang memiliki penglihatan terbatas di salah satu mata atau bagian tertentu dari fungsi penglihatan mereka. Kondisi ini dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelainan pada retina atau saraf optik.

Kebutaan Total (Total Blindness), seseorang kehilangan semua penglihatan dan tidak dapat melihat cahaya, warna atau objek sama sekali. Sehingga, bergantung sepenuhnya pada indera lainnya, seperti sentuhan, pendengaran atau penciuman, untuk membantu mereka berinteraksi dengan lingkungan, termasuk komunitas Penyandang Tunanetra.

Exit mobile version